Logo

Senin, 15 Juli 2024

Pembangunan Smart City Tahap I Kabupaten Serang Rampung Disusun

Oleh: Cindy Rafika
Editor: Cindy Rafika

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang telah menyelesaikan tahap pertama perencanaan pembangunan kota cerdas (smart city), sebagai langkah awal untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih cepat, akurat, tepat sasaran, dan transparan. Hal ini disampaikan oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, saat membuka kegiatan perencanaan pembangunan smart city di Aula Tb. Suwandi pada Rabu, 5 Juni 2024.

"Smart city bertujuan utama meningkatkan kualitas pelayanan publik secara lebih efisien dan transparan," ujar Tatu. Ia juga mengapresiasi bimbingan teknis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), yang membantu Pemkab Serang menyusun rencana strategis ini. Kabupaten Serang menjadi salah satu dari sekitar 200 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapat kesempatan tersebut.

Kegiatan ini melibatkan narasumber dari Kemenkominfo, termasuk Harya Damar Widiputra, Muhammad Iqbal Suriansyah, dan Achmad Tsani Fahdian. Hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Kepala Diskominfosatik Haerofiatna, Asda III Ida Nuraida, serta para kepala OPD dan unsur Forkopimda.

Tatu menjelaskan bahwa pembangunan smart city di Kabupaten Serang akan dilakukan dalam empat tahap dengan target implementasi selama 10 tahun. Pilot project akan dimulai di setiap dapil (daerah pemilihan) di 29 kecamatan, dengan tujuan menyebarkan inovasi lebih cepat di wilayah masing-masing.

Enam dimensi utama yang menjadi kerangka kerja smart city di Kabupaten Serang meliputi:

  1. Smart Governance: Tata kelola pemerintahan yang efisien.
  2. Smart Branding: Peningkatan citra daerah.
  3. Smart Economy: Pengembangan ekonomi berbasis teknologi.
  4. Smart Living: Peningkatan kualitas hidup masyarakat.
  5. Smart Society: Penguatan komunitas masyarakat berbasis teknologi.
  6. Smart Environment: Pelestarian lingkungan secara cerdas.

Namun, Tatu menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, sesuai konsep pentahelix. "Selain pemerintah, peran dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media sangat penting untuk mewujudkan smart city," tambahnya.

Kepala Diskominfosatik, Haerofiatna, mengingatkan bahwa smart city tidak hanya tentang teknologi, melainkan bagaimana teknologi digunakan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Teknologi hanyalah alat bantu, yang utama adalah bagaimana masyarakat merasakan manfaat langsung dari kota cerdas ini, terutama dalam hal pelayanan publik," ujarnya.

Tatu menambahkan bahwa Kabupaten Serang telah memiliki modal awal untuk memulai program ini, seperti peraturan daerah (perda), penilaian SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik), sumber daya manusia (SDM), teknologi informasi dan komunikasi (TIK), infrastruktur jalan, dan dukungan anggaran. "Rencana ini harus dipahami masyarakat agar mereka tahu peran mereka dalam membangun smart city," tutupnya.